Defenisi
Alat Tangkap Ikan
Penangkapan ikan adalah usaha melakukan penangkapan atau
pengumpulan ikan atau organisme perairan lainnya yang memiliki manfaat dan nilai
ekonomi yang berarti bahwa penangkapan ikan tidak hanya melakukan penagkapan
ikan dengan alat tangkap tertentu tetapi juga termasuk mengumpulkan organisme
yang berada dalam perairan yang dapat memberi manfaat ekonomi (Sudirman dan
Mallawa,2004). Dengan peralatan dan teknik penangkapan yang tepat akan dapat
menangkap ikan dengan hasil yang baik.\
Alat tangkap menyangkut pemilihan bahan tali dan jaring
(net and rope materials), komposisi tali dan bahan jaring (net and rope
compositions), rancang bangun alat (net designing (Sudirman, 2013). Ketepatan
dalam memilih alat tangkat maka akan berakibat pada hasil yang didapat.
Pemilihan alat tangkat didasarkan budaya, kondisi lahan, situasi dan lainnya.
Macam-macam alat tangkap yang biasa dikenal
diuantaranya: pukat cincin (purse seine), bagan tancap, jaring insang dasar,
sodok, pancing ulur, rawai dasar, dan bubu. Karakteristik dan tingkat penerapan
teknologi penangkapan pada ketujuh alat tangkap ikan spesifik berdasarkan alat
tangkap masing-masing.
Dari penggunaan alat
tangkap tersebut diatas dapat menangkap ikan dengan hasil tangkapan ikan
pelagis yaitu layang (Decapterus ruselli),
cakalang (Katsuwonus pelamis),
tongkol (Auxis thazard), tenggiri (Scomberomorus commerson), teri (Stolephorus sp), cendro (Tylosorus crocodulus), tembang (Sardinella sp), tuna (Thunnus sp) kembung perempuan (Rastrelliger branchysoma), layaran (Istiophorus platyperus) dan marlin (Tetratrupus), cumi-cumi (Loligo sp), bawal hitam (Formio niger), kurisi (Neminterus hexodon), tetengkek (Megalaspis cordyla). Hasil tangkapan
ikan demersal yaitu kakap merah (Lutjanus
malabaricus), kerapu (Cromileptes altivelis),
kuwe (Caranx sexfasciatus) dan peperek
(Leiognathus spp), biji nangka (Upeneus vitatus), ikan baronang, (Siganus javanus), kerapu (Cromileptes sp) rajungan (Portunus pelagicus), kerapu balong (Epinephelus fusgotustatus), ekor kuning
(Caesio erythrogaster), pinjalo (Pristipomoides multidens), pari kembang
(Dasyatis spp), kepiting (Scylla serrata).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar