Jumat, 20 Mei 2016

Keanekaragaman Hayati, Masyarakat dan Pertambangan

Keanekaragaman Hayati, Masyarakat dan Pertambangan
Kehidupan manusia bergantung pada sistem-sistem dan proses-proses biologi untuk keberlang-sungan, kesehatan, kesejahteraan serta kesenangan hidupnya. Keanekaragaman hayati merupakan dasar bagi berbagai layanan ekosistem yang menjaga agar lingkungan alami tetap hidup, mulai dari menjaga daerah aliran sungai yang menyediakan air bersih, hingga polinasi dan siklus-siklus nutrisi, serta menjaga kebersihan udara dan gas di atmosfer. Semua makanan, obat-obatan dan produk lainnya yang kita konsumsi berasal dari komponen keanekaragaman hayati yang masih liar maupun yang sudah dibudidayakan. Keanekaragaman hayati juga memiliki nilai bagi kepentingan-kepentingan estetika, spiritual, budaya, rekreasi dan ilmu pengetahuan
Saling ketergantungan antara manusia dan keanekaragaman hayati adalah penting bagi semua orang, karena pada akhirnya seluruh masyarakat bergantung kepada layanan dan sumberdaya keanekaragaman hayati Sebagian orang menjalani gaya hidup yang lebih bergantung pada keanekaragaman hayati dibanding orang lain. Budaya, sejarah dan identitas mereka juga berkaitan erat dengan lingkungan alam dan sistem-sistemnya. Tiap budaya dan bangsa memiliki perbedaan dalam memandang dan menilai keanekaragaman hayati sebagai akibat dari perbedaan warisan dan pengalaman mereka.. Meskipun ketergantungan banyak orang pada keanekaragaman hayati menjadi semakin kurang nyata dan kurang jelas, ia tetap sangat penting bagi semua kelompok masyarakat.
Meskipun manfaat dari sumberdaya dan layanan yang disediakan oleh keanekaragaman hayati cukup banyak diketahui, namun masih ada kesenjangan pengetahuan yang membatasi kemampuan kita untuk menghitung nilai sesungguhnya dari berbagai unsur keanekaragaman hayati. Pemahaman global kita tentang interaksi dan ketergantungan antar-ekosistem masih terus berubah. Begitu besarnya keragaman kehidupan mengandung nilai intrinsik yang penting karena ia memberikan ketahanan yang lebih besar bagi ekosistem-ekosistem dan organisme-organisme. Ia memberdayakan satu sistem alam untuk dapat menyerap dan kembali pulih dari dampak pengrusakan yang ditimbulkan manusia, serta untuk meningkatkan kelestariannya.
Apresiasi kita tentang ancaman nyata terhadap keanekaragaman hayati, dan pentingnya proses-proses pencegahan, penghindaran, penghentian dan pemulihan kerusakan terus meningkat. Dalam beberapa dekade terakhir ini, kerusakan ekosistem akibat tekanan manusia berlangsung lebih cepat dan lebih meluas dibandingkan dengan masa-masa sebelumnya didalam sejarah. Hal ini telah menjadikan ancaman serius bagi layanan dasar ekosistem tang menjadi gantungan kita semua.

Dengan menimbulkan gangguan pada lahan, pertambangan dapat memberikan dampak lokal dan langsung yang cukup besar terhadap keanekaragaman hayati. Dampak-dampak berskala luas dan tidak langsung juga dapat timbul akibat perubahan tataguna lahan. Pada saat yang sama, industri pertambangan telah banyak memberikan sumbangan pengetahuan dan keahlian mereka di dalam memahami pengelolaan dan rehabilitasi keanekaragaman hayati. Adalah penting bagi kalangan industri untuk memahami bahwa mereka tidak hanya memiliki tanggung jawab untuk mengelola dampak industri pada keanekaragaman hayati, tapi mereka juga memiliki peluang untuk memberikan sumbangan besar pada konservasi keanekaragaman hayati melalui penciptaan pengetahuan, serta implementasi inisiatif-inisiatif secara kemitraan dengan pihak lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar